Skip to main content

Dasar Branding dan Marketing 1

 Materi 1 :

MARKETING

                                      

 A.           Definisi Pasar

Terdapat beberapa pengertian dari pasar yaitu:

1.            Pasar menurut pandangan tradisional merupakan tempat pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa yang diinginkan.

2.            Pasar menurut pakar ekonomi merupakan kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi dalam kelas tertentu, seperti pasar bahan makanan, pasar tekstil, pasar perumahan, dan lain-lain

3.            Pasar menurut pelaku bisnis merupakan pengelompokan pelanggan dan non pelanggan tertentu, seperti pasar produk, pasar demografik, pasar tenaga kerja, pasar financial.

 

 

B.           Definisi Marketing

 

“Marketing is a social and managerial process by which individuals and organizations obtain what they need and want trough creating and exchanging value with others.” (Kotler, 2008)

Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler, 2008).

Secara garis besar pemasaran bertujuan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

 

Pemasaran (marketing) adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa uang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen (Cannon, Perreault & McCharthy, 2008: 8).

Tujuan marketing adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan sangat baik sehingga produk yang terkait nyaris menjual dirinya sendiri.

Berdasarkan Kotler dan Armstrong (2008:5-10) konsep utama pemasaran yaitu:

 

1.            Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan dan harus ada sehingga dapat menggerakkan manusia sebagai dasar berusaha.

2.            Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang lebih spesifik akan kebutuhan yang lebih mendalam.

3.            Permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli.

4.           Tawaran pemasaran(marketing offers) terdiri dari beberapa kombinasi produk, jasa, informasi, dan pengalaman yang diberikan untuk memberikan kepuasan pada kebutuhan dan keinginan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:5-10) konsep utama pemasaran adalah sebagai berikut:

1.            Nilai (value) adalah perbedaan antara nilai yang didapat dari pembeli untuk mempunyai barang dengan pengeluaran untuk membeli barang

2.            Kepuasan (satisfaction) yaitu bagaimana performa barang yang dibeli dapat memenuhi apa yang diharapkan pembeli.

3.            Pertukaran (exchanges) merupakan suatu aksi untuk mendapatkan barang yang diinginkan dari seseorang dengan cara memberikan sesuatu.

4.            Transaksi (transactions) merupakan nilai tukar antara 2 pihak.

5.            Hubungan (relationships) adalah memlihara hubungan dengan pelanggan dan mencari pelanggan baru.

6.            Pasar (markets) adalah sekumpulan dari pembeli yang berpotensi untuk membeli produk.

 

C.                 Manajemen Pemasaran

 

Manajemem pemasaran merupakan kombinasi fungsi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli demi mencapai tujuan perusahaan.

Filosofi manajemen pemasaran terdapat lima konsep dasar dalam kegiatan marketing:

 

1.                  Konsep Produksi

 

Konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Sehingga manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi.

2.                  Konsep Produk

 

Konsumen akan menyukai produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif. Sehingga manajemen harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.

3.                  Konsep Penjualan

 

Konsumen tidak akan membeli produk dalam jumlah yang cukup kecuali bila dilakukan suatu penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya digunakan untuk produk yang tidak dicari atau tidak terpikirkan untuk dibeli. Konsep ini mempunyai perspektif dari dalam ke luar, yaitu dimulai dari pabrik, focus pada produk yang sudah

ada, dan melakukan penjualan dan promosi besar-besaran untuk memperoleh penjualan yang mampu mendatangkan laba.

4.                  Konsep Pemasaran

 

Bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pesaing.

Konsep ini mempunyai perspektif dari luar ke dalam , yaitu dimulai dengan memusatkan perhatian penuh terhadap pasar, menfokuskan pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktifitas pemasaran yang mempengaruhi pelanggan (pemasaran terpadu), dan memperoleh laba lewat hubungan jangka panjang dengan kepuasan pelanggan.

Marketing Mix Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah konsep strategi pemasaran yang menggabungkan dan melaksanakan secara terpadu elemen - elemen yang ada dalam bauran pemasaran itu sendiri.

Pada awalnya, marketing mix adalah 4P yang dilihat dari sudut pandang pemasar (McCharty) yaitu: product, place, promotion, price. Sedangkan marketing mix 4C yang dilihat dari sudut pandang konsumen yaitu: Costumer Solution, Cost, Convenience, Communication. Namun, seiring perkembangan zaman, maka strateginya pun berkembang juga menjadi 7P (Booms & Bitner) yaitu: product, place, promotion, price, people, process, dan physical environment.

Pada dasarnya, penggunaan strategi 4P atau 7P tergantung dari segi bisnis yang akan menerapkannya. Untuk itu, sebuah bisnis harus cermat dalam memilih strategi pemasarannya. Dengan menerapkan strategi bauran pemasaran, maka akan lebih memaksimalkan proses

pemasaran yang akan memberikan hasil dengan meningkatnya sales (penjualan) yang tentunya akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Bauran pemasaran, yang biasa dikenal dengan empat P yaitu Produk, Harga, Tempat dan Promosi pertama kali disarankan oleh Jerome McCarthy (1960) dan merupakan aspek penting untuk membangun dan melaksanakan strategi pemasaran. Mari kita lihat secara rinci berbagai elemen bauran pemasaran pada konteks pemasaran online.

1.                  Produk

 

Pemasaran online dapat menyebabkan peningkatan produk dalam banyak hal. Pemasaran online membuka jalan bagi para peneliti pasar untuk mengevaluasi kebutuhan pelanggan dan kritik dari mereka dapat digunakan untuk mengubah produk yang ada dan mengembangkan produk baru. Situs belanja online

Dalam produk juga mengandalkan yang namanya kualitas .Berikut penjabaran tentang kualitas produk menurut para ahli:

a.       Kotler dan Armstrong (2014)

 

“Kualitas produk adalah karakter yang dimiliki sebuah produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

b.      Kotler dan Armstrong

 

Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan, durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut lainnya.

c.       Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd

 

Perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar,perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh

konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing

d.      Chavan

 

Totalitas dari fitur produk dan karakteristik dari produk turut berpengaruh dalam membentuk kualitas produk, jika kualitas dari produk itu melebihi ekspetasi dari kebutuhan konsumen, pelanggan akan senang dan mempertimbangkan produk ini bisa diterima bahkan bermutu tinggi, tingginya kepuasan tersebut juga turut akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya pembelian berulang.

e.       Evelina, DW, dan Listyorini

 

Pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing, oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

 

 

Delapan unsur agar perusahaan dapat membuat produk yang berkualitas:

 

a.       Performance (Kemampuan produk)

 

Performance berkaitan dengan kemampuan produk menjalankan aspek fungsinya yang akan dipertimbangkan konsumen.

b.      Durability ( Ketahanan)

 

Durability berkaitan dengan daya tahan dan keawetan produk dalam jangka waktu tertentu sebelum saatnya diganti

c.                   Serviceability (Kemampuan layanan):

Serviceability berkaitan dengan kemampuan layanan perbaikan dari produk

d.                  Aesthetic (Keindahan): Aesthetic berkaitan dengan keindahan dari produk yang ditampilkan kepada konsumen

e.                   Perceived Quality (Kualitas yang dirasakan): Perceived Quality berkaitan dengan kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen.

f.                    Conformance (Kesesuaian): Conformance berkaitan dengan kesesuaian mutu produk terhadap standar yang ada

g.                  Reliability (Kehandalan): Reliability berkaitan kemungkinan produk untuk tidak berfungsi pada periode waktu tertentu.

h.                  Features (fitur): Features berkaitan dengan item-item tambahan yang tersedia mendampingi fitur dasar produk

 

 

2.                  Price (harga)

 

Berbagai definisi tentang harga:

 

a.                Kotler dan Amstrong

 

harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”.

b.               Assauri

 

harga merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang didapatkan dengan memperoleh dan menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan dari konsumsi, di samping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu, upaya, psikis, risiko dan prestise atau gengsi sosial”.

Harga berdasarkan sudut pandang pelanggan oleh Cannon, Perreault, McCarthy disebutkan sebagai berikut:

a.       Penetapan harga berdasarkan nilai (value- pricing). Harga didasarkan pada kualitas yang ditawarkan akan memberikan nilai pelanggan yang unggul pada pasar target. Perusahaan dapat menurunkan harga apabila pelanggan tidak sepenuhnya merasa puas. Harga yang tinggi adalah untuk konsumen yang sudah mengenal merek.

b.      Persaingan harga dengan kompetitor. Dalam persaingan harga tidak dipungkiri terdapat persaingan dengan merek lain. Harga yang dinaikkan mungkin dapat mengakibatkan kerugian besar dalam penjualan, kecuali kompetitor menggunakan harga yang juga lebih tinggi. Untuk itu dapat dipilih tujuan penetapan harga status quo dan harga di tingkat kompetitif

 

 

Ini mengacu pada kebijakan harga suatu organisasi yang diadopsi untuk menentukan harga produk atau layanan (Chaffey 2003). Baker dkk. (2000) menemukan dua kebiasaan yang telah digunakan oleh pabrikan saat memasarkan produknya secara online yaitu;

a.                   Menyiapkan harga rendah untuk produk oleh pemula.

b.                  Mengikuti harga yang ada di internet oleh perusahaan saat ini.

 

Dalam menentukan harga ada yang namanya istilah kewajaran harga. Kewajaran harga dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian untuk suatu proses sehingga menciptakan hasil yang masuk akal dan dapat diterima. Aspek ini menunjukkan bahwa penilaian kewajaran harga melibatkan perbandingan prosedur harga yang terkait dengan standar, proses, nilai, referensi dan norma.

Kewajaran harga dapat diukur dengan beberapa atribut sebagai berikut :

a.                     Pelanggan merasa membayar harga yang wajar pada setiap transaksi pembelian.

b.                  Pelanggan merasa wajar jika suatu produk yang sama jenisnya dari merek yang berbeda ditetapkan dengan harga yang berbeda.

c.                   Suatu harga dapat dikatakan wajar jika kebijakan harga yang ditentukan oleh perusahan dapat diterima oleh konsumen. Harga yang ditetapkan merupakan sebuah etika, dengan indikasi bahwa pelanggan selalu diberitahu terlebih dahulu mengenai perubahan harga yang akan dilakukan oleh perusahaan sebelum harga yang baru ditetapkan.

Di samping itu ada beberapa strategi harga yang dapat diterapkan diantaranya:

 

a.                   Premium Pricing Premium pricing adalah penetapan harga tinggi untuk suatu produk karena produk tersebut termasuk ke dalam specialty product atau produk mewah atau produk tersebut memberikan manfaat dan nilai lebih dari produk biasanya.

b.                  Penetration Pricing Penetapan harga suatu produk yang lebih rendah dari pesaing dengan tujuan agar produk tersebut dapat merebut market share pesaing.

c.                   Economy Pricing Penetapan harga yang terjadi dengan menekan biaya produksi dan pemasaran sehingga menciptakan persepsi harga yang lebih murah.

d.                  Skimming Price Penetapan suatu harga produk di atas harga pasar karena produk tersebut memiliki ciri khas, keunikan atau keunggulan brand awareness.

e.                   Psychological Pricing Suatu harga yang ditetapkan oleh pelaku usaha yang ditujukan untuk menarik perhatian konsumen secara psikologis, misalnya : harga produk Rp. 9,999.- tampak lebih murah dan menarik perhatian jika dibandingkan harga yang tertera Rp. 10,000.-.

f.                    Product Bundle Pricing Pelaku usaha menetapkan harga untuk suatu gabungan produk, biasanya harga yang ditetapkan lebih murah jika dibandingkan dijual terpisah. Strategi ini dilakukan untuk mengurangi stok yang berlebih di gudang atau untuk menarik pembelian konsumen.

g.                  Promotional Pricing Penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk promosi atau memicu penjualan jangka pendek.  Strategi ini umum dilakukan untuk suatu produk baru yang belum dikenal oleh konsumen.

h.                  Geographical Pricing Penetapan harga berdasarkan area atau lokasi pengiriman.

 

Harga yang yang terjadi dapat berbeda-beda bergantung kepada biaya angkut dan transportasi serta kondisi demografis dan psikografis wilayah yang bersangkutan.

 

 

Sedangkan, menurut Indrajaya bahwa strategi pemasaran dalam harga harus terjangkau oleh konsumen dan harga mencerminkan layak atau tidak konsumen membayar nilai tertentu untuk kualitas yang ditawarkan oleh produk. Faktor harga adalah hal yang sensitif bagi konsumen dan ingin mendapatkan barang terbaik dengan harga terendah.

Manfaat penggunaan internet adalah membantu mengurangi biaya pencarian yang harus ditanggung pembeli saat mencari informasi tentang produk dan layanan baru. Ini juga membuat belanja lebih aktif sebagai situs lelang terkenal www.ebay.com yang membuat pengguna menawar harga untuk produk.

Pemasaran online membuat transaksi lebih transparan sehingga hampir tidak mungkin bagi pemasok untuk memanipulasi biaya. Pelanggan juga dapat melihat situs

untuk mengetahui penawaran terbaik untuk produk tertentu seperti traveloka.com, airybnb dan lain-lain.

 

 

3.                  Place (Lokasi)

 

Elemen tempat dalam bauran pemasaran menjelaskan bagaimana produk didistribusikan ke konsumen akhir. Allen dan Fjermestad (2001) mengatakan bahwa implikasi terbesar yang diciptakan oleh internet dalam bauran pemasaran adalah untuk tempat itu.

Hal ini disebabkan oleh jangkauan internet yang luas di seluruh dunia. Internet telah membuka saluran baru bagi organisasi untuk membuat produk mereka menjangkau pelanggan mereka, terlepas dari cara penjualan tradisional yang membantu mengurangi hambatan antara kedua belah pihak. Investasi besar yang harus dilakukan di toko dapat dikurangi dengan bisnis berlangsung dengan cara yang jauh lebih realistis. Masuknya internet ke dalam bauran pemasaran telah menghindari pengecer atau pihak ketiga antara pembeli dan konsumen sehingga lebih menantang bagi pengecer online yang ada untuk memastikan logistik tepat waktu.

 

 

 

4.                  Promotion (Promosi)

 

Elemen promosi bauran pemasaran menunjukkan bagaimana percakapan pemasaran dilakukan di dalam pelanggan dan pemegang saham tentang perusahaan dan produk mereka (Chaffey 2003).

Ini berhubungan dengan pertukaran informasi mengenai produk atau layanan ke pasar sasaran. Burnett mendefinisikan promosi sebagai fungsi pemasaran yang bersangkutan secara persuasif berkomunikasi dengan target audiens komponen program pemasaran untuk memudahkan pertukaran.

Sarana utama bauran promosi adalah Promosi penjualan, Periklanan, Penjualan personel, Hubungan Masyarakat, Pemasaran langsung Internet saat ini digunakan sebagai alat komunikasi pemasaran yang efektif. Internet membuatnya tersedia sebelum perusahaan, namun cara lain untuk berkomunikasi dengan pembeli tentang penawaran produk.

Namun, seiring dengan perkembangan internet, maka promosi dapat dilakukan secara online. Ada strategi promosi produk di media online atau e-marketing dapat membangun hubungan personal yang lebih erat dengan pelanggan dibandingkan dengan pemasaran tradisional. Dalam membuat strategi pemasaran di sosial media, pengusaha harus kreatif dalam membuat konten-konten yang menarik konsumen.

E- marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi,promosi ,dan penetapan harga untuk memuaskan tujuan konsumen. Menurut Amstrong dan Kottler, e- marketing sistem kerja suatu perusahaan dalam hal mengkomunikasikan produk, mempromosikan produk, dan menjual produk melalui jasa internet. Indonesia.

. Menurut Strauss dan Frost (2012), promosi media online atau internet marketing, memiliki tujuan antara lain sebagai berikut :

1.                  Dapat memperluas jangkauan untuk calon konsumen dengan biaya yang relatif murah.

 

2.                  Konsumen dapat melacak komentar dan data respon pelanggan terhadap aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

3.                  Dapat menciptakan pangsa pasar baru secara global

 

4.                  Membuat strategi promosi perusahaan terlihat lebih menarik

 

5.                  Memudahkan konsumen dalam melakukan  pembelian dibandingkan dengan transaksi offline.

6.                  Memudahkan pendekatan secara personal kepada masing-masing pelanggan dan calon pelanggan.

7.                  One to one marketing. Adalah suatu strategi penjualan yang cara kerjanya adalah memberikan produk kepada konsumen dengan pengidentifikasian terhadap keinginan dan kebutuhan masing-masing konsumen.

8.                  Twenty hour marketing. Adalah strategi penjualan yang tidak terbatas oleh waktu.

 

Dikarenakan dengan penjualan secara online, pelanggan dapat mengakses produk yang dibutuhkan kapan pun waktunya. Karena internet sudah secara otomatis menyimpan semua data deskripsi produk beserta teknik transaksinya.

Selain yang disebutkan di atas elemen bauran pemasaran, ada unsur yang saat ini penting untuk diperhatikan yakni faktor kemasan. Kemasan adalah bagian dari kegiatan promosi yang dimaksudkan untuk mendukung program pemasaran, proses penjualan dan proses pengiriman.

 

Beberapa pendapat berkenaan dengan kemasan, yaitu:

 

1.       Menurut Kent dan Omar

 

Kemasan adalah suatu wadah atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Proses mendesain, menciptakan serta membungkus produk dalam suatu kemasan dikenal dengan istilah pengemasan

 

 

Kemasan perlu adanya desain dimana bertujuan untuk:

 

1.                  memberikan kemudahan dan kepuasan konsumen,

 

2.                  melindungi kualitas produk agar tetap dalam kondisi prima,

 

3.                  menampilkan identitas merek dan produk,

 

4.                    membangun citra merek dan produk,

 

5.                  alat komunikasi dan kompetisi pasar secara visual.

 

Namun fungsi utama kemasan adalah

 

1.                  mempengaruhi dan membujuk konsumen,

 

2.                  mempengaruhi tingkah-laku konsumen,

 

3.                    menawarkan kepercayaan kepada konsumen,

 

4.                  ’memaksa’ konsumen untuk melihat kemasan,

 

5.                    mendorong konsumen untuk segera membeli,

 

6.                    meningkatkan nilai tambah

 

 

Menurut Kotler (2010), kemasan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

 

1.                  Kemasan dasar (primary package).

 

Kemasan yang digunakan sebagai kemasan utama, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk inti. Contoh kemasan utama tersebut dapat berupa dus kecil, plastik, botol, sachet, kaleng, toples.

2.                  Kemasan tambahan (secondary package)

 

Kemasan yang melindungi dan membungkus kemasan dasar (primary package).Biasanya di kemasan ini dipakai sebagai media iklan dengan adanya corak karya seni yang melambangkan produk yang dikemasnya. Contoh kemasan tambahan yaitu : plastik ukuran sedang, dus ukuran sedang.

3.                  Kemasan pengiriman (shipping package) Kemasan pengiriman adalah kemasan yang digunakan untuk keperluan pengiriman dan penyimpanan. Jenis kemasan ini melindungi kemasan sekunder dan kemasan primer selama proses distribusi dari produsen ke konsumen. Contoh : barrel, container, karton box besar

Kualitas Kemasan menurut Dhurup, Mafini dan Dumasi adalah aspek-aspek yang dinilai oleh konsumen pada kemasan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian, misalnya seperti bentuk, bahan, warna, ukuran, logo serta daya tarik kemasan. Kualitas suatu kemasan dapat memicu suatu reaksi positif atau pun negatif dari konsumen yang dapat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen. Untuk mendukung tujuan pengemasan dari masing-masing jenis kemasan seperti yang sudah diketahui sebelumnya, maka kemasan yang berkualitas perlu memenuhi suatu kriteria.

Kriteria sebuah kemasan yang berkualitas diantaranya:

 

1.                  Praktis Kemasan yang berkualitas seharusnya memberikan kemudahan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan / penumpukan.

2.                  Aman Kemasan yang berkualitas seharusnya relatif kedap udara atau memiliki kemampuan untuk melindungi isi produk dari berbagai risiko eksternal misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis dan kontaminasi mikroorganisme.

3.                  Bersifat non toksik atau inert Kemasan yang berkualitas seharusnya dapat mempertahankan warna, aroma dan cita rasa isi produk yang dikemas dan tidak bereaksi atau menyebabkan reaksi kimia.

4.                     Kedap air Kemasan yang berkualitas seharusnya relatif mampu menahan air dalam tekanan tertentu sehingga air tidak dapat masuk ke dalam isi produk.

5.                  Tidak mudah bocor Kemasan yang berkualitas seharusnya memiliki kerapatan bahan yang baik sehingga tidak mudah bocor.

6.                     Relatif tahan panas Kemasan yang berkualitas seharusnya relatif tahan terhadap hawa panas dalam kondisi normal.

7.                     Efisien Kemasan yang berkualitas seharusnya mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.

8.                  Menarik Kemasan yang berkualitas seharusnya mampu menciptakan daya tarik bagi konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian.

9.                     Ekonomis Kemasan yang berkualitas seharusnya memenuhi persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan.

10.              Terstandardisasi Kemasan yang berkualitas seharusnya mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah mudah dibuang, dan di daur ulang.

Dijabarkan ada beberapa strategi pengemasan yang dipaparkan oeh Madura untuk menentukan suatu kesuksesan suatu produk dan sebagai pembeda dengan pesaing, sebagai berikut:

1.                  Fokus pada kemudahan. Dengan kemasan yang mudah dan pemilihan bentuk sesuai selera.

2.                  Sarana media iklan. Kemasan menginformasikan kepada konsumen isi kandungan.

 

Iklan pada kemasan menjadikan faktor kunci yang mendorong konsumen membeli sebuah produk.


Comments

Popular posts from this blog

PHB KD 3.6 Sulaman Aplikasi

  SULAM APLIKASI A.     PENGERTIAN SULAM APLIKASI Sulaman aplikasi merupakan salah satu sulaman dengan teknik lekapan  yaitu sulaman yang ragam hiasnya dibentuk dari bahan lain kemudian ditempelkan pada permukaan kain. Bahan tempelan untuk membentuk ragam hias dapat berupa kain, benang  kasar, pita atau tali dan payet.Lekapan ini bermacam-macam sesuai dengan bahan tempelan yang digunakan. Adapun jenis jenis sulaman aplikasi ini yaitu sulaman inkrustasi, sulaman melekatkan benang atau tali, melekatkan payet dan quilting. B.      RAGAM  SULAM APLIKASI. Ragam  sulaman aplikasi antara lian : 1.       Aplikasi Cina,dengan ciri tidak bercorak,  ragam hias dibentuk dari kain yang tidak bercorak  dari bahan polos yang digunting sesuai desain. 2.      Aplikasi Persia,ciri-cirinya  bercorak.Pada aplikasi persia kita tidak perlu mendesain ragam hiasnya karena kita hanya mengambil ragam hias yang sudah ada pada kain tersebut, kemudian disusun di atas permukaan kain dan ditempelkan dengan tusuk. C.

ALat-alat untuk menghias kain

Kegiatan belajar 1 meliputi pengenalan alat dan bahan yang diperlukan untuk menyulam.   a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran      Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang alat dan bahan untuk menyulam, peserta diklat mampu : 1).   menyebutkan minimal lima alat yang digunakan untukmenyulam 2).   menyebutkan kain yang sesuai untuk menyulam 3).   menyiapkan alat, benang dan kain untuk praktek membuat tusuk hias sulaman   b.    Uraian Materi 1.     Alat yang digunakan untuk menghias kain adalah: 1   7                                       Gambar 2.1 alat-alat menghias kain       Keterangan gambar : 1.       Rader 2.       gunting kecil 3.       Gunting besar 4.       Benang sulam 5.       Jarum tangan dengan berbagai ukuran 6.       Karbon jahit/ racing paper 7.       Bantal jarum dan jarum pentul 8.       Kapur jahit 9.       Pendedel 10.   

Pola Daster Model Sederhana

  Daster jadi salah satu pakaian favorit kaum hawa. Pola daster dengan potongan longgar di bagian pinggang hingga lutut membuat kaum wanita nyaman mengenakannya untuk beraktivitas di rumah. Motif dan warna daster yang semakin bervariasi juga membuat model pakaian yang satu ini digemari. Asal Muasal Daster Sebelum Buat Pola Daster Bersumber dari  Wimuseum.org ,  duster  yang kita kenal sebagai daster merupakan jubah mantel panjang yang dibuat dari material yang ringan dengan potongan yang longgar. Di Amerika Barat pada abad ke-19, daster tidak dikenakan oleh kaum wanita di rumah.  Duster  ternyata justru dikenakan oleh para koboi untuk melindungi diri mereka dari debu-debu jalanan. Duster  menjadi pilihan para koboi untuk dikenakan sehari-hari mengingat mobil yang mereka kendarai umumnya mempunyai atap yang terbuka. Selain model atap yang terbuka, kala itu mobil belum dilengkapi dengan kaca depan dan juga jendela-jendela. Kondisi inilah yang menyebabkan para koboi membutuhkan pa