Skip to main content

Tekstil KD 3.6 Memahami benang Tekstil

Mengidentifikasi Benang Tekstil

KONSTRUKSI BENANG


Benang merupakan susunan serat-serat yang teratur kearah memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut pemintalan. Benang adalah hasil akhir dari proses pemintalan baik berupa benang alam atau buatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), benang merupakan tali halus yang dipintal dari kapas (sutra dan sebagainya) dipakai untuk menjahit atau menentun.

Cara pembuatan benang tergantung dari jenis serat yang digunakan dan jenis benang yang akan dihasilkan. Jenis serat yang digunakan dapat berupa serat alam, serat setengah buatan, serat buatan atau campuran dari serat-serat tersebut.

Sedangkan jenis benang yang akan dihasilkan dapat berupa :



BENANG PINTAL


Benang pintal adalah benang yang tersusun dari serat pendek/stapel, yang dibuat dengan cara menarik serat-serat tersebut sedikit demi sedikit, kemudian diberi antihan/pilinan sehingga menjadi suatu untaian yang bersambungan. Benang pintal dapat dibuat dengan menggunakan alat kincir atau mesin pintal, dan hasilnya berupa benang tunggal atau single yarn.

Pada pembuatan benang pintal selalu dilakukan pemberian antihan atau pilinan pada serat dengan maksud agar serat-serat menjadi satu kesatuan yang kompak sehingga memberikan kekuatan pada benang. Jumlah antihan pada benang pintal biasanya dinyatakan dalam antihan atau twist per inchi (tpi), dan ini akan berpengaruh pada karakter/sifat fisik benang.



Gambar jumlah twist per inchi pada sehelai benang (sumber gambar : wikipedia.org)https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fe/TwistPerInch.JPGBenang dengan tpi 2,5

Berdasar arah antihannya, benang pintal dibedakan menjadi dua, yaitu :

  • benang pintal dengan arah antihan kiri atau S, dan
  • benang pintal dengan arah antihan kanan atau Z.

Skema arah antihan benangGambar skema arah antihan benang (sumber : wikipedia.org)

BENANG GINTIR (PLY YARN)

Benang gintir adalah benang yang terdiri dari dua atau lebih benang tunggal dan digintir satu sama lain. Tujuan dari pembuatan benang gintir antara lain :

  • untuk mendapatkan benang yang lebih kuat,
  • membuat benang yang mempunyai sifat tertentu,
  • mendapatkan benang dengan diameter yang lebih besar,
  • membuat benang hias, dan
  • untuk mendapatkan benang yang lebih rata.

Terdapat bermacam cara penggintiran benang berhubungan arah antihan benang tunggal dan arah gintiran kumpulan benang tunggalnya.

Enam kemungkinan kombinasi arah antihan dan arah gintiran benang dapat diperoleh, seperti pada gambar berikut.

Enam kemungkinan kombinasi arah antihan dan arah gintiranEnam kemungkinan kombinasi arah antihan dan arah gintiran

Sifat benang gintir dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

  • jumlah gintiran yang diberikan,
  • arah antihan benang tunggal pembentuknya,
  • kehalusan serat pembentuk, dan
  • kehalusan benang pembentuknya.

Jika arah gintiran berlawanan dengan arah antihan benang tunggalnya, maka akan diperoleh benang gintir yang lembut. Sebaliknya jika arah gintiran sama dengan arah antihan benang tunggalnya, maka akan diperoleh benang gintir yang keras.

Makin halus serat atau benang pembentuk, semakin fleksibel benang gintir yang dihasilkan.

Beberapa contoh benang gintir adalah sebagai berikut :

  1. Benang bordir
  2. Benang rajut
  3. Benang krep
  4. Benang lace
  5. Benang untuk kain voile
  6. Benang merser

Benang bordir

Benang bordir umumnya dibuat dari benang kapas yang bermutu baik. Setelah penggintiran, benang dibakar bulunya dan di-merser. Juga dapat dibuat dari sutera, linen dan serat sintetis. Penggintiran dilakukan terhadap 2 sampai 6 helai benang.

 

Benang rajut

Proses penggintiran benang rajut dilakukan dengan cara kering, dimana jumlah gintiran per-inchi-nya rendah.

Benang krep

Penggintiran benang keras, dan jumlah gintiran per inchi cukup tinggi. Penggintiran dilakukan searah dengan arah antihan benang tunggalnya. Dibuat dari benang kapas, sutera atau rayon.

Benang lace

Benang ini dibuat dari benang kapas tunggal yang halus, dari serat panjang yang dibakar bulunya. Benang tunggal yang digunakan umumnya bernomer di atas Ne1 60.

Benang untuk kain voile

Dibuat dari benang gintir yang mempunyai konstruksi dan mutu seperti benang krep, tetapi tidak mengeriting. Dibuat dari benang wool sisir atau benang kapas yang bermutu baik, yang mana bulunya dibakar.

Umumnya terdiri dari dua helai benang tunggal yang digintir dengan arah sama dengan arah antihan benang tunggalnya.

Benang merser

Benang merser dibuat dari dua helai benang kapas tunggal yang digintir. Benang merser yang kuat diperoleh dari benang tunggal serat kapas yang cukup panjang yang telah mengalami proses penyisiran dan pembakaran bulu.

Jumlah antihan benang tunggal dan jumlah gintirannya cukup rendah, dengan arah gintiran berlawanan arah dengan arah antihan benang tunggal.

Benang gintir dilakukan pengerjaan merser dengan cara melewatkan benang tersebut kedalam larutan soda kaustik sekitar 32% pada suhu 10-18 oC sambil diregangkan.

 

 

BENANG FILAMENT


Benang filament adalah benang yang tersusun dari satu atau lebih serat yang panjang.

Benang filament yang tersusun dari satu jenis serat disebut benang monofilament, sedangkan yang tersusun lebih dari satu serat disebut benang multifilament.

Benang dapat dibuat dari serat alam misalnya sutera atau serat sintetis yang panjang sekali.

Pembuatan benang dari serat sintetis dilakukan pada waktu pembuatan serat tersebut. Benang ini umumnya tanpa antihan, namun kadang diberi antihan sedikit.

 

BENANG TEKSTUR


Benang tekstur adalah benang filament dari serat sintetis yang bersifat thermoplastis (non-selulose) yang mengalami pengerjaan lanjut sedemikian rupa sehingga sifat fisika dan sifat permukaannya berubah, misal menjadi keriting, berjeratan, berbentuk spiral atau berkerut.

https://i0.wp.com/www.fesyendesign.com/wp-content/uploads/2020/06/benang-tekstur.jpg?resize=653%2C560&ssl=1Beberapa contoh jenis struktur benang tekstur

Benang tekstur dapat dibuat dengan cara mekanika dan cara kimia.

Beberapa pembuatan secara mekanika antara lain yaitu :

  • cara 3-stage,
  • false twist,
  • duo twist,
  • stuffer box,
  • knit de knit,
  • edge crimp,
  • air jet, dan
  • gear crimp.

 

Cara 3-stage

Cara ini meliputi:

  • pemberian antihan pada benang (twisting),
  • pemantapan/setting benang dengan menggunakan panas,
  • membuka kembali antihan (untwisting).

3-stageCara 3-stage

 

Cara false twist

  • pemberian antihan pada benang,
  • pemantapan/setting benang,
  • pembukaan kembali antihan,
  • dilengkapi dengan penyempurnaan.

false twistCara false twist

 

Cara stuffer box

Prinsip pembuatannya yaitu, benang filament dilewatkan pada box yang dipanaskan. Sebelum masuk ke dalam box, benang filament tersebut dilewatkan pada suatu alat sehingga bentuk benang tersebut menjadi bergerigi.

stuffer boxCara stuffer box

 

Cara knit de knit

Benang tekstur ini akan memberikan efek krep pada kain rajut. Benang tekstur ini berbentuk jeratan.

Proses pembuatannya :

  • benang filament dirajut dalam bentuk tubular,
  • kain tersebut di-heat-set,
  • kain dibongkar kembali.

knit de knitCara knit de knit

 

Cara edge crimp

Benang yang diperoleh banyak digunakan untuk kain rajut bahan pakaian wanita.

Proses pembuatannya, benang filament dilewatkan pada suatu pisau yang telah dipanaskan, sehingga benang menjadi keriting.

edge crimpCara edge crimp

Cara air jet

Proses pembuatannya adalah serat filament dihembuskan udara bertekanan tinggi sehingga membentuk benang yang saling berjeratan. Banyaknya jeratan per-inci dapat diatur dengan pengaturan tegangan, kecepatan proses dan besarnya tekanan udara.

air jetCara air jet

 

Cara gear crimp

Proses pembuatan cara ini yaitu dengan melewatkan benang-benang filament di antara gigi-gigi dari dua buah roda gigi yang dipanaskan sehingga benang tersebut berbentuk seperti gigi dari roda gigi.

gear crimpCara gear crimp

 

BENANG HIAS (NOVELTY/FANCY YARN)


Benang hias dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :

  1. Mencampur serat-serat yang berbeda warna, kemudian dipintal.
  2. Memintal campuran serat-serat dari jenis serat-serat yang berbeda.
  3. Men-cap sliver atau benang dengan pola tertentu.
  4. Menggintir benang-benang yang berbeda dalam hal jenis seratnya, warnanya, kehalusannya, kelembutannya, panjangnya, jumlah dan arah antihannya.

Contoh benang hias adalah sebagai berikut :

  1. Benang berbintik teratur (mauline atau grandrelle).
  2. Benang berbintik tak teratur (marl atau mock-grand-relle).
  3. Benang spiral (benang gimp atau gimp yarn).
  4. Benang berjerat (benang keriting atau curl-yarn).
  5. Benang knop.
  6. Benang awan (cloud yarn).
  7. Benang slab (slub yarn).
  8. Benang chenille.

contoh benang hiasContoh-contoh benang hias

 

BENANG JAHIT


Benang jahit adalah benang yang digunakan untuk menjahit bahan, dapat dibuat dari serat alam (kapas, linen, sutera dan lainnya), atau dari serat buatan (rayon, nylon, polyester, gelas atau lainnya).

 

 

Benang jahit dari serat kapas

Benang kapas yang digunakan termasuk jenis benang gintir yang benang tunggalnya 3, 4, 6 helai atau lebih. Benang yang terbuat dari 3 atau 4 helai benang tunggal umumnya hanya melalui proses penggintiran sekaligus (one throw).

Arah gintiran berlawanan dengan arah antihan benang tunggalnya. Benang jahit yang terbuat dari 6 helai benang tunggal biasanya proses penggintirannya dilakukan 2 kali, yaitu 2 helai benang tunggal digintir searah dengan arah antihan, dan diperoleh 3 benang gintir. Selanjutnya 3 benang tersebut digintir lagi dengan arah gintiran berlawanan dengan arah antihannya.

Benang jahit dari serat sintetis

Benang jahit ini dibuat dari serat sintetis yang berbentuk filament.

  1. Monocord.

·         Benang jahit dibuat dari filament-filament yang diletakkan sejajar satu sama lain, direkatkan, dilakukan penyempurnaan dan digulung. Sebelum direkatkan benang mentah terlebih dahulu dicelup.

  1. Multicord.

·         Pembuatan benang ini meliputi 6 tahap, yaitu

1.    pemintalan,

2.    penggintiran,

3.    persiapan pencelupan,

4.    pencelupan,

5.    pengeringan, dan

6.    penyempurnaan.

 

Comments

Popular posts from this blog

PHB KD 3.6 Sulaman Aplikasi

  SULAM APLIKASI A.     PENGERTIAN SULAM APLIKASI Sulaman aplikasi merupakan salah satu sulaman dengan teknik lekapan  yaitu sulaman yang ragam hiasnya dibentuk dari bahan lain kemudian ditempelkan pada permukaan kain. Bahan tempelan untuk membentuk ragam hias dapat berupa kain, benang  kasar, pita atau tali dan payet.Lekapan ini bermacam-macam sesuai dengan bahan tempelan yang digunakan. Adapun jenis jenis sulaman aplikasi ini yaitu sulaman inkrustasi, sulaman melekatkan benang atau tali, melekatkan payet dan quilting. B.      RAGAM  SULAM APLIKASI. Ragam  sulaman aplikasi antara lian : 1.       Aplikasi Cina,dengan ciri tidak bercorak,  ragam hias dibentuk dari kain yang tidak bercorak  dari bahan polos yang digunting sesuai desain. 2.      Aplikasi Persia,ciri-cirinya  bercorak.Pada aplikasi persia kita tidak perlu mendesain ragam hiasnya karena kita hanya mengambil ragam hias yang sudah ada pada kain tersebut, kemudian disusun di atas permukaan kain dan ditempelkan dengan tusuk. C.

ALat-alat untuk menghias kain

Kegiatan belajar 1 meliputi pengenalan alat dan bahan yang diperlukan untuk menyulam.   a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran      Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang alat dan bahan untuk menyulam, peserta diklat mampu : 1).   menyebutkan minimal lima alat yang digunakan untukmenyulam 2).   menyebutkan kain yang sesuai untuk menyulam 3).   menyiapkan alat, benang dan kain untuk praktek membuat tusuk hias sulaman   b.    Uraian Materi 1.     Alat yang digunakan untuk menghias kain adalah: 1   7                                       Gambar 2.1 alat-alat menghias kain       Keterangan gambar : 1.       Rader 2.       gunting kecil 3.       Gunting besar 4.       Benang sulam 5.       Jarum tangan dengan berbagai ukuran 6.       Karbon jahit/ racing paper 7.       Bantal jarum dan jarum pentul 8.       Kapur jahit 9.       Pendedel 10.   

Pola Daster Model Sederhana

  Daster jadi salah satu pakaian favorit kaum hawa. Pola daster dengan potongan longgar di bagian pinggang hingga lutut membuat kaum wanita nyaman mengenakannya untuk beraktivitas di rumah. Motif dan warna daster yang semakin bervariasi juga membuat model pakaian yang satu ini digemari. Asal Muasal Daster Sebelum Buat Pola Daster Bersumber dari  Wimuseum.org ,  duster  yang kita kenal sebagai daster merupakan jubah mantel panjang yang dibuat dari material yang ringan dengan potongan yang longgar. Di Amerika Barat pada abad ke-19, daster tidak dikenakan oleh kaum wanita di rumah.  Duster  ternyata justru dikenakan oleh para koboi untuk melindungi diri mereka dari debu-debu jalanan. Duster  menjadi pilihan para koboi untuk dikenakan sehari-hari mengingat mobil yang mereka kendarai umumnya mempunyai atap yang terbuka. Selain model atap yang terbuka, kala itu mobil belum dilengkapi dengan kaca depan dan juga jendela-jendela. Kondisi inilah yang menyebabkan para koboi membutuhkan pa