SERAT MINERAL
Serat mineral merupakan serat
(fiber) yang berasal dari minera. terdapat beberapa jenis mineral yang dapat
diolah dan digunakan sebagai serat, diantaranya adalah:
1) Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa
Serat logam dapat dibuat dari logam yang
duktil seperti tembaga, emas, atau perak.
Serat logam adalah serat buatan yang dibuat dari logam. Serat
logam sudah lama digunakan. Serat logam menghasilkan benang logam yang
digunakan sebagai bahan penghias tekstil, baik tekstil untuk keperluan rumah
tangga maupun pakaian.
Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat bermacammacam jenis benang,
seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium, selain itu ada pula
benang logam yang dilapisi dengan plastik. Apabila benang logam tersebut akan
di tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan
benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara.
Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti:borkat, lame,
tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesia antara lain: songket
pandai sikek, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket
Kalimantan, songket jambi dll.
Serat
karbon
Material komposit tersusun atas dua komponen utama yakni matriks
dan material penguat (reinforcement). Fiber karbon bertugas sebagai material
penguat pada komposit serat karbon. Sedangkan untuk matriksnya biasanya dipergunakan
resin polimer semacam epoxy. Matriks resin ini berfungsi untuk mengikat
material-material penguat. Dikarenakan serat karbon hanya tersusun oleh dua
material tersebut maka sifat-sifat serat karbon juga hanya ditentukan oleh
kedua material ini.
Sifat dari karbon fiber dipengaruhi oleh beberapa faktor. Satu
faktor yang paling utama adalah arah atau alur serat karbon. Berbeda dengan
material logam, karbon fiber khususnya dan material komposit lain pada umumnya,
disebut sebagai material anisotropik. Maksudnya adalah sifat properti material
ini dipengaruhi oleh bentuk dan arah serat penyusunnya. Sehingga kekuatan
karbon fiber sangat bergantung terhadap bentuk dan arah serat karbon
penyusunnya. Di sisi lain, material-material semacam logam, plastik, dan berbagai
macam lainnya memiliki sifat yang tetap sekalipun bentuk dan arah butir-butir
molekulnya berbeda-beda. Karena itulah material-material ini disebut material
isentropik.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi sifat-sifat
karakteristik karbon fiber:
·
Tipe serat karbon dan
resin yang digunakan.
·
Rasio campuran serat
karbon dan resin.
·
Bentuk serat karbon:
searah, bersilangan, berkaitan, atau tidak tentu.
·
Kualitas serat:
distribusi serat yang merata, ada tidaknya celah.
Serat Asbes
Asbes
adalah nama sekelompok mineral berserat dengan serat terpisah, panjang, dan
tipis. Serat asbes mempunyai potensi kuat untuk dapat terlepas di udara. Serat
asbes bersifat tahan panas, sehingga banyak digunakan untuk keperluan
industri. Karena daya tahan mereka, serat asbes yang masuk ke jaringan
paru-paru akan tetap untuk bertahan didalam paru-paru dalam jangka waktu lama.
Secara umum terdapat dua jenis asbes, amphibole
dan chrysotile. Beberapa studi menunjukkan bahwa serat amphibole mempunyai
kemampuan lebih lama tinggal di paru-paru l daripada chrysotile. Berdasarkan
kecenderungan, sehingga jenis ini bahan ini bersifat toksis bagi tubuh .
Nama asbes berasal dari kata Yunani “Asbestcs”
yang berarti dapat dibakar. Asbes dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu
:
1. Asbes amphibole
2. Asbes serpentine
Rusia adalah negara penghasil asbes terbesar.
Asbes berasal dari perubahan bentuk atau proses transformasi batu-batu karang.
Batu ini tersusun dari zat-zat besi, magnesium dan silikat. Batu tersebut
terletak jauh dipermukaan tanah dan dipengaruhi oleh tekanan tinggi dan air
panas yang mengandung garam-garam dan karbondioksida terlarut. Serat asbes
sedikit menyerap air. Asbes sangat tahan panas dan api. Asbes merupakan
penghantar listrik yang tidak baik. Asbes sangat tahan terhadap gesekan dan
tahan cuaca. Asbes pun bersifat menyerap suara terutama untuk frekwensi tinggi.
Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat pakaian, karena faktor
ekonomi dan kesehatan.
Terimakasih...........
ReplyDelete