Skip to main content

Pembuatan Pola KD 3.6 Menganalisis prosedur pembuatan pola blus

 

Teknik Pembuatan Pola Blus Sesuai Desain

 

A. Pengertian Blus Blus ialah busana luar wanita bagian atas, yang panjang umumnya sampai panggul atau lebih pendek, baik dipakai dimasukkan ke dalam rok, sedangkan blus yang panjangnya melewati batas panggul disebut tunik. Blus
dikenakan untuk pasangan rok atau celana (Arifah ARiyanto,2003:5). Menurut Suryawati,dkk blus merupakan pakaian yang menutupi badan bagian atas sampai dibawah pinggang. Blus dapat dipakai diluar atau didalam rok atau celana. Blus menurut Chodiyah,dkk merupakan pakaian bagian atas, berlengan pendek atau panjang. Blus yang baik merupakan blus yang jika dipakai sesuai dengan ukuran dan bentuk tubuh pemakai, membuat pemakai menjadi lebih percaya diri. Perkembangan mode busana terus berkembang dari tahun ke tahun dengan beraneka macam variasi, seperti yang dikemukakan Velma Mitchell (1985:31) bahwa
“Fashion in tailored garments is continually changing, but the change is slower than with non-tailored clothing. Perubahan tersebut terletak pada berbagai bagian menyesuaikan dengan perkembangan mode saat ini. Desain blus yang bervariasi biasa dipadu padankan dengan renda, kancing, dan lainnya.

B. Kualitas Blus adalah keseluruhan ciri-ciri dan karekteristik dari suatu produk atau layanan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau yang bersifat laten (Evan dan Dean, 2003). Terdapat beberapa definisi kualitas yang populer di antaranya yang dikembangkan oleh tiga guru kualitas, yaitu Crosby, Deming, dan Juran. Sedangkan menurut filsafat jepang, kualitas adalah “zero defect” mengerjakan pertama kali dengan benar (Evan dan Dean, 2003). Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa definisi kualitas bersumber pada dua sisi, produsen dan konsumen, peneliti dan penguji,
atau penjual dan pembeli, dalam hal ini adalah desain blus pola Porrie Muliawan ukuran medium (M) dengan hasil akhir blus pola Porrie Muliawan ukuran medium (M). Pendefinisian akan akurat jika hasil akhir blus sesuai dengan desain dan ukuran blus medium (M). Kualitas blus yang baik dapat diketahui dari pengukuran hasil jadi blus meliputi bagian keseluruhan badan, dan lengan menggunakan alat ukur berupa metlin ataupun penggaris.

C. Macam-Macam Blus

1. Bentuk Dasar Blus
2. Perkembangan Jenis Blus :

Assimetric blouse
Blus ini didesain dengan potongan kurve menyamping yang secara keseluruhan penampilannya tidak simetris

Baseball shirt
Di adaptasi dari baju para pemain baseball

Betinna blouse
Blues ini dibuat dari bahan kemeja dengan leher bukuan lebar dan baju penuh bejumbai dari bahan katun motif

Big shirt
Kemeja berukuran besar untuk wanita ini sering kali dipotong menurut garis-garis kemeja santai pria

Blouson
Atasan sepanjang panggul dengan tali kur dalam keliman bawah elastik, sehingga bila ditarik membuat kerutan sekitar panggul

Camp shirt
Kemeja berpotongan longgar dengna saku-saku di dada lengan baju longgar hampir mencapai siku tangan, kancing baju buka didepan

Chines tops
Berkerah tegak dan kancing yang khas dengan lengan baju setali sampai ke lengan baju panjang

Cross over tops
Serupa busana lilit dengan perbedaan tanpa kancing atau tali ban atau pita tutup

Denibosom shirt
Model kemeja ini berlengan baju panjang dengan potongan bentuk dada berbentuk “bip” (kutu baru)

Dolma sleeve blouse
Modelnya dengan potongan lengan longgar dan lebar pada bagian lengan atas

Double breasted
Model busana yang mempunyai penutup pada bagian depan melampaui garis tengah muka sehingga di bagian muka saling tumpuk

Draped blouse
Model atasan dengan bagian garis leher dibiarkan lepas menggantung

Halterneck blus
Model blus dengan leher yang seolaholah menggantung ini ditalikan disekitar leher dengan membiarkan pundak serta punggungnya terbuka


Hawaiian shirt
Kemeja dengan warna-warna terang kebanyakan motif bunga.

Lumberjack shirt
Kemeja luar bermotif kotak-kotak tebal dengan bukaan depan ini biasa di pakai oleh para penebanag pohon di kanada

Middy
Busana dengan model kerah kelasi (matrus) terdiri dari blus panjang dengan model lengan panjang

Tunic blouse
Model atasan berbentuk selongsong yang longgar sepanjang paha ini bisa dipakai dengan rok bawah/celana

Wrap blouse
Model blus yang melilit sekitar tubuh bagian atas ini tanpa menggunakan kancing dan hanya dililitkan dengan pita

D. Alat dan Bahan Pembuatan Pola Blus Alat pembuatan pola blus yaitu :

1. Pensil Hitam : yaitu alat yang digunakan untuk menggambar pola
2. Penghapus Karet : yaitu alat untuk menghapus gambar pola apabila terjadi kesalahan pembuatan

3. Penggaris Skala : yaitu alat ukur untuk membuat pola kecil pada buku pola
4. Penggaris Panjang : yaitu alat bantu untuk membuat pola dengan gambar garis lurus
5. Penggaris siku : yaitu alat bantu pembuat pola dengan gambar garis lengkung dibagian garis leher dan garis kerung lengan

6. Penggaris Panggul : yaitu alat bantu pembuat garis lengkung pola dibagian panggul dan pinggang
7. Pensil / bolpen Merah Biru: yaitu alat bantu untuk memwarnai pola sebagai tanda untuk membedakan pola muka (warna merah) dan pola Belakang (warna Biru)

Bahan yang digunakan untuk membuat pola blus yaitu :

1. Lem kertas : yaitu bahan yang digunakan untuk menempelkan pola
2. Kertas Pola/Kertas Roti/Kertas Coklat : yaitu media yang digunakan untuk menggambar pola ukuran sebenarnya atau skala 1
3. Buku Pola : yaitu media yang digunakan untuk menggambar pola ukuran kecil atau bukan sebenarnya
4. Kertas dorslag : yaitu bahan untuk memindahkan pola dasar

E. Ukuran Pembuatan Pola Blus Daftar ukuran pembuatan pola blus standar M yaitu  1. Lingkar badan : 92 cm
2. Lingkar pinggang : 70 cm
3. Lingkar panggul : 96 cm
4. Lebar muka : 32 cm
5. Panjang muka : 32 cm
6. Tinggi dada : 16 cm
7. Panjang bahu : 12 cm
8. Panjang sisi: 16 cm

9. Tinggi panggul : 18 cm
10. Panjang lengan : 52 cm

11. Lingkar kerung lengan : 42 cm
12. Lingkar pergelangan tangan : 20 cm

13. Panjang punggung : 37 cm
14. Lebar punggung : 34 cm
15. Panjang blus : 65 cm

F. Analisis Desain Blus Desain yang akan dibuat untuk pola blus yaitu : Desain blus diatas terdiri dari :

1. Badan Belakang

2. Badan Depan

3. Lengan Licin

4. Kerah sanghai

G. Merubah Pola Blus Merubah pola blus dengan desain diatas terdiri dari :

a. Pola dasar yang digunakan yaitu pola so’en seperti gambar pola berikut : Pola Dasar Badan Belakang dan depan

b. Merubah Pola Badan Blus

 

1. Merubah pola bagian muka
Pola Dasar Lengan

2. Merubah Pola Badan Belakang Blus

H. Pecah Pola Blus Pecah pola blus dengan desain diatas terdiri dari :

a. Pola Badan Depan
b. Pola Badan Belakang
c. Pola Lapisan
d. Pola Lengan Licin
e. Pola Manset
f. Pola Kerah

Comments

Popular posts from this blog

Macam-macam tusuk dasar

  a.        Tujuan kegiatan pemelajaran        Pada akhir kegiatan pemelajaran pembuatan macam-macam tusuk hias, peserta diklat mampu : 1.         Membuat macam-macam tusuk hias 2.         Merencanakan penerapan tusuk hias pada sulaman   b.        Uraian materi        Untuk menghiasi busana dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik hiasan. Teknik hiasan yang dimaksud adalah teknik menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam menyulam. Sebelum memahami macam-macam teknik teknik menghias kain sebaiknya terlebih dahulu mempelajari macam-macam tusuk hias, karena tusuk hias merupakan dasar dari menghias kain. Tiap-tiap tusuk hias mempunyai keindahan masing-masing. Penyusunan bermacam tusuk hias yang harmonis akan melahirkan suatu dekoratif yang menarik. Berikut ini dikemukak...

Tekstil KD 3.6 Memahami benang Tekstil

Mengidentifikasi Benang Tekstil KONSTRUKSI BENANG Benang merupakan susunan serat-serat yang teratur kearah memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut pemintalan. Benang adalah hasil akhir dari proses pemintalan baik berupa benang alam atau buatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), benang merupakan tali halus yang dipintal dari kapas (sutra dan sebagainya) dipakai untuk menjahit atau menentun. Cara pembuatan benang tergantung dari jenis serat yang digunakan dan jenis benang yang akan dihasilkan. Jenis serat yang digunakan dapat berupa serat alam, serat setengah buatan, serat buatan atau campuran dari serat-serat tersebut. Sedangkan jenis benang yang akan dihasilkan dapat berupa : benang pintal , benang gintir , benang filament , benang tekstur , benang hias , dan benang jahit . BENANG PINTAL Benang pintal adalah benang yang tersusun dari serat pendek/stapel, yang dibuat dengan cara ...

BMR Kelas XI KD 3.5 Memahami adat dalam upacara daur hidup orang melayu Riau dan daerah setempat

  UPACARA DAUR HIDUP MASYARAKAT MELAYU RIAU Masyarakat Melayu Daratan memiliki upacara-upacara dalam kehidupan keseharian, terutama yang dilakukan oleh masyarakat Melayu Kuantan, upacara-upacara tersebut bertujuan :  1.               Untuk menjaga agar bayi yang dikandung tidak kekurangan apapun atau tidak cacat 2.               Aga masyarakat rajin bekerja 3.              Agar diri disenangi orang lain 4.              Menjaga diri aga tetap sehat jasmani dan rohani 5.              Untuk menjaga ibu yang sedang hamil Di bawah ini akan dipaparkan beberapa contoh upaaa daur hidup orang melayu yang masih di lestarikan oleh beberapa masyarakat tempatan. A. Upa...