Skip to main content

Pembuatan Pola KD 3.3 Menerapkan prosedur pembuatan pola drapping

 

BELAJAR MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING

Pembuatan pola dasar draping adalah pembuatan pola dasar yang dikerjakan langsung pada dressform/boneka jahit. Untuk membuat pola dasar tersebut kita dituntut terampil membuat tanda garis-garis pola pada boneka jahit, memahami prosedur pembuatan masing-masing pola di atas dan terampil menyesuaikan ukuran pola pada ukuran sebenarnya.

 

Alat dan bahan


a. Boneka Jahit (Dressform)

body line

Gambar dummy (dress form)

Ada bermacam-macam dressform/ boneka jahit yang dapat digunakan untuk membuat pola dasar, di antaranya dressform untuk wanita dewasa yang meliputi :

  1. dressform untuk membuat celana,
  2. dressform anak-anak,
  3. dressform anak-anak remaja,
  4. dressform wanita,
  5. dressform wanita dalam ukuran besar.

Di samping itu ada dressform untuk pria.

b. Pita Ukur

Alat untuk mengukur badan model dan boneka jahit. Alat ini juga digunakan pada waktu penyesuaian pola dan menyiapkan bahan.

c. Penggaris

Penggaris lurus, segitiga sikusiku, mistar lengkung berbentuk garis panggul. Penggaris lengkung berbentuk  kerung lengan dipergunakan pada waktu memperbaiki garis-garis pola.

d. Jarum

  • Jarum Pentul/Jarum Penyemat, Jarum pentul yang baik terbuat dari baja dan berukuran panjang 3-4 cm. Bentuk jarum pentul yang dipergunakan pada pembuatan pola ini adalah jarum pentul yang ujungnya runcing, panjang dan tidak terdapat pegangan mutiara pada ujungnya.
  • Jarum Jahit Tangan, Jarum jahit tangan digunakan untuk menjelujur pita pada boneka jahit dan untuk menyambung bahan jika terjadi kekurangan bahan pada waktu men-draping.

e. Gunting Kain

Panjang gunting + 12 cm, ujungnya tajam, dan tidak terlalu berat. Gunting diperlukan untuk memotong kain blaco dan memberi bentuk yang baik pada bagian-bagian lengkung pada proses draping.

f. Pensil

Pensil hitam dipilih yang tidak terlalu keras. Pensil digunakan untuk memindahkan garis-garis pola yang terdapat pada dressform/boneka jahit.

g. Karbon Jahit

Karbon jahit dipergunakan untuk memindahkan garis pola.

 

Bahan Untuk Membuat Pola sistem Draping


Blaco

kain blacu

kain blaco

Bahan utama pada pembuatan pola sistim draping adalah kain blaco. Ada bermacam-macam jenis bahan blaco yang dapat dipergunakan sesuai dengan disain baju. Diantaranya adalah :

  • Blaco kasar, digunakan untuk pemula, karena sangat mudah diketahui arah serat kainnya.
  • Blaco ringan atau tipis, digunakan untuk membuat draping dengan mode yang ditekankan pada kelembutan bahan atau soft draping.
  • Blaco tebal, digunakan pada pembuatan pakaian pria atau jenis pakaian jas (tailored garment)

 

Tali Kord Pipih

tali kord pipih
tali kord pipih

Bentuk tali kord yang dapat digunakan adalah yang pipih dengan lebar 3-5 mm. Tali kord tersedia dalam  beberapa warna. Pada umumnya tali merah untuk pembuatan garis-garis vertikal (berdiri). Sedangkan untuk garis horisontal (tidur) menggunakan pita biru. Untuk garis-garis pecah pola dapat menggunakan warna yang lain.

 

Faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja


  1. Duduklah ketika mengerjakan draping, kecuali mengerjakan draping pada bagian-bagian yang tinggi.
  2. Sematan ujung jarum harus dimasukkan ke dalam.
  3. Perhitungkan kebutuhan bahan secara teliti.
  4. Sediakan kotak khusus sebagai perlengkapan draping.

 

Sistem Draping vs Sistem Konstruksi


Perbedaan Pembuatan Pola Sistem Draping dengan Pembuatan Pola Sistem Konstruksi

NoSistem DrapingSistem Konstruksi
1Bahan pakai kain blacoBahan pakai kertas pola
2Pengerjaan pada dressform/boneka jahitPengerjaan di meja datar
3Bentuknya tiga dimensiBentuknya dua dimensi
4Hasilnya berupa pola siap pakai sesuai desain busanaHasilnya berupa pola dasar, harus membuat pecah pola untuk membuat pola sesuai desain

 

Keuntungan Pembuatan Pola Sistem Draping

Keutungan pembuatan pola yang dikerjakan pada boneka jahit adalah sebagai berikut.

  • Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh.
  • Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh.
  • Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain pada tubuh.
  • Dapat melihat style busana.

 

Membuat Pola Dasar Sistem Draping


Membuat pola dasar sistem draping adalah membuat pola sesuai dengan ukuran dan bentuk bahan model. Untuk mempermudah prosedur pembuatan pola, model dapat diganti dengan boneka jahit atau dressform, yang mempunyai ukuran sama atau mendekati ukuran model.

Berikut langkah kerja membuat pola dasar sistem draping

  1. Memberi Tanda pada Boneka Jahit
  2. Pemasangan Tali pada Boneka Sebagai Garis-Garis Pola
  3. Menjelujur Garis-Garis Pola
  4. Menyiapkan Bahan Pola (Blaco)
  5. Membuat Pola Badan Atas
  6. Membuat Pola Badan Bawah/Rok

 

Memberi Tanda pada Boneka Jahit

Patokan garis dasar pola yang akan dibentuk penuntun dalam membuat pola. Garis-garis konstruksi pada draping dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu: garis vertikal dan garis mendatar.

Garis Tegak (vertikal);

  • Garis tengah muka (panjang muka)
  • Garis tengah belakang (panjang punggung)
  • Garis sisi (panjang sisi)

Garis Mendatar (horisontal);

  • Garis leher
  • Garis bahu
  • Garis dada
  • Garis pinggang
  • Garis panggul

Garis-garis konstruksi ditentukan dengan menggunakan garis vertikal dibuat dengan tali merah, garis horisontal dibuat dengan tali biru, garis pecah model dibuat dengan warna yang lain.

 

Pemasangan Tali pada Boneka Sebagai Garis-Garis Pola

Gambar Pemasangan Tali Garis Pola

Pemasangan Tali pada Boneka Sebagai Garis-garis Pola
Gambar Pemasangan Tali pada Boneka Sebagai Garis-garis Pola

Pemasangan tali pada boneka dibantu dengan penyemat jenis pentul.

  1. Garis Lingkar Pinggang
    1. Cari bagian lingkar pinggang yang paling kecil.
    2. Lingkarkan tali pada bagian pinggang tersebut.
    3. Bagian belakang (TB) diturunkan 1 cm.
  2. Garis Panggul
    1. Ukur 19-20 cm dari garis pinggang ke bawah.
    2. Lingkarkan tali kord dari depan ke belakang.
  3. Garis Dada
    1. Cari bagian paling menonjol pada dada.
    2. Lingkarkan tali kord melewati titik dada tersebut.
  4. Garis Leher
    1. Untuk menentukan lingkar leher bagian depan diukur 38 cm dari pinggang ke atas.
    2. Untuk menentukan lingkar leher bagian belakang diukur 43 cm dari pinggang.
    3. Buat lingkar leher depan 20 cm dari TM masing-masing 10 cm.
    4. Buat lingkar leher belakang 16 atau 18 cm dari TB masing-masing 8 atau 9 cm.
    5. Catatan: Untuk lingkar leher dapat juga ditentukan langsung dengan cara mencari ukuran pangkal leher yang terkecil.
  5. Garis panjang/lebar bahu bahu
    1. Diukur batas lingkar leher depan, tarik garis leher ke ujung bahu/bahu tertinggi.
  6. Garis Lebar Dada
    1. Diukur 7 cm dari garis TM.
    2. Ukur ½ lebar dada masing-masing dari TM.
  7. Garis Lebar Punggung
    1. Diukur 11 cm ke atas dari TB.
    2. Tarik garis ke kanan dan ke kiri, ukur lebar pinggang dari TM masing-masing ½ lebar punggung.
  8. Garis TM
    1. Buat garis tengah muka pada tengah-tengah boneka bagian muka.
    2. Garis TB
    3. Buat garis tengah belakang pada tengah-tengah boneka bagian belakang.
  9. Garis Sisi
    1. Ukur semua lingkar badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul kemudian dibagi 2 (dua).
    2. Untuk ukuran lingkar bagian depan ditambah 2 cm (+ 2 cm).
    3. Untuk ukuran lingkar bagian belakang dikurangi 2 cm (- 2 cm).
    4. Contoh menentukan titik bagian badan.
    5. Lingkar badan 90 : 2 = 45 cm.
    6. Lingkar badan depan (45 + 2) : 2 = 23.5
    7. Lingkar badan belakang (45 – 2) : 2 = 21.5
    8. Ukuran dari TM masing-masing 23.5 ke kiri dan ke kanan.
    9. Ukuran dari TB masing-masing 21.5 ke kiri dan ke kanan.
    10. Lakukan hal yang sama untuk bagian pinggang dan panggul, hubungkan titik tersebut (badan-pinggang-panggul) dari bagian lengan ke bawah.
  10. Garis Lengan
    1. Garis lingkar kerung lengan dibentuk dari titik  yang sudah dibentuk sebelumnya.
    2. Lebar lengan ditentukan dari titik lebar dada dan lebar punggung.
    3. Tinggi lengan ukur 15 cm dari bahu tertinggi ke bawah.

      Gambar garis lengan & lingkar lengan
      Gambar garis lengan & lingkar lengan

 

Menjelujur Garis-Garis Pola

Gambar menjelujur garis pola
Gambar menjelujur garis pola
  • Garis-garis pola yang sudah dibuat dijelujur menggunakan benang yang sewarna dengan tali.
  • Jarum semat dilepas agar tidak merusak boneka jahit.
  • Panjang jelujur 0,5 cm.

 

Menyiapkan Bahan Pola (Blaco)

Dalam menyiapkan bahan blaco, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • arah serat
  • menghitung kebutuhan blaco
  • menyiapkan blaco

 

Arah Serat

Ada 3 macam arah serat kain yang digunakan dalam pembuatan pola sistim draping.

  • Arah serat memanjang (Length Wise Grain), Arah serat memanjang selalu sejajar dengan tepi kain.
  • Arah serat melebar (Cross Wise Grain), Arah serat melebar selalu tegak lurus dengan arah serat memanjang.
  • Arah serat serong (True Bias), Untuk membuat arah serat serong dengan mudah lipat arah serat melebar dengan sudut 450.
Gambar arah serat
Gambar arah serat kain

 

Menghitung Kebutuhan Bahan Blaco

Menghitung kebutuhan dapat dikerjakan setelah garis pola/pecah pola sudah siap digunakan ada 2  langkah.

  • Ukuran panjang, Ukur bagian garis pola/pecah pola yang paling panjang.
  • Ukuran melebar, Ukur bagian garis pola/pecah pada bagian yang paling lebar.
Menghitung kebutuhan bahan
Menghitung kebutuhan bahan


Menyiapkan Bahan Blaco

  • Buat garis TM, 4-5 cm dari tepi kain.
  • Untuk pola badan atas.
  • Buat garis dada, tegak lurus dengan TM. Terlebih dahulu ukur dengan meteran panjang dari bahu ke dada ditambah 7 cm
  • Untuk pola badan bawah/rok.
  • Buat garis panggul tegak lurus dengan TM. (Terlebih dahulu ukur tinggi panggul ditambah 3 cm).

 

Membuat Pola Badan Atas

Dalam membuat pola badan atas ada dua macam:

  • pola bagia muka
  • pola bagian belakang

Pola Bagian Muka

Membuat pola bagian atas
Membuat pola badan atas bagian muka:
  1. Letakkan garis TM blaco pada TM boneka jahit, semat dengan rata sampai ke bawah (arah  sematan jarum mendatar, ujung jarum dimasukkan ke dalam boneka).
  2. Ratakan/tarik garis blaco dada ke sisi, semat pada batas garis pola.
  3. Tarik blaco bagian sisi tegak lurus pada bagian pinggang, ratakan, lalu disemat.
  4. Selisih antara dada dan pinggang dibuat kupnat.
    • Letak kupnat: 1/10 lingkar pinggang + 1 cm dari TM
    • Arah kupnat: ujung kupnat berpusat pada titik dada
  5. Buat guntingan-guntingan kecil di sekitar pinggang, ratakan semat dengan rapi.
  6. Ratakan bagian atas, lalu buat kupnat pada garis bahu.
    • Letak kupnat: ½ panjang bahu -1 cm dari bahu tertinggi
    • Arah kupnat: ujung kupnat berpusat pada titik dada
  7. Ratakan bagian leher, buat guntingan-guntingan kecil.
  8. Rapikan bagian kerung lengan, buat guntingan-guntingan kecil.
  9. Gunting bagian tepi pola, beri kampuh.
  10. Bagian sisi, kerung lengan, bahu masing-masing 2 cm.
  11. Bagian leher 1 cm.
  12. Bagian kelim 3-4 cm

 

Pola Bagian Belakang

Membuat pola atas bagian belakang
Membuat pola badan atas bagian belakang:
  1. Letakkan garis TB blaco pada TB boneka jahit, ratakan dan semat.
  2. Ratakan garis pinggang ke sisi, semat pada batas garis pola.
  3. Tarik tegak lurus, bagian sisi ke pinggang, ratakan dan semat.
  4. Selisih antara punggung dan pinggang dibuat kupnat.
    • Letak kupnat: 1/10 lingkar pinggang – 1 cm dari TB
    • Arah kupnat: tegak lurus dengan garis pinggang
  5. Buat guntingan-guntingan kecil di sekitar pinggang, ratakan dan semat.
  6. Ratakan bagian atas, semat pada garis bahan.
  7. Jika ada kelebihan/selisih buat kupnat.
  8. Letak kupnat segaris dengan kupnat bahu badan muka dan segaris dengan kupnat pinggang badan belakang.
  9. Ratakan bagian leher, buat guntingan-guntingan kecil.
  10. Rapikan bagian kerung lengan, buat guntingan-guntingan kecil.
  11. Gunting bagian tepi pola, beri kampuh.
    • Bagian sisi, kerung lengan, bahu masing-masing 2 cm
    • Bagian leher : 1 cm.
    • Bagian kelim : 3-4 cm.
  12. Pindahkan garis-garis pola pada bahan blaco, tandai bagian kupnat, sisi dan bahu.

 

Membuat Pola Badan Bawah/Rok

Dalam membuat pola badan bawah terdapat dua macam:

  • Pola Bagian Muka
  • Pola Bagian Belakang

 

Pola Bagian Muka

Membuat Pola Badan Bawah
Membuat Pola Badan Bawah:
  1. Letakkan garis TM blaco pada TM boneka jahit dari pinggang ke bawah, ratakan dan semat.
  2. Letakkan garis panggul blaco pada garis panggul boneka jahit, ratakan, semat pada garis sisi panggul.
  3. Tarik tegak lurus bahan blaco bagian panggul atas sampai garis pinggang, ratakan sisi panggul, semat  pada garis pinggang
  4. Selisih garis panggul dan pinggang di buat kupnat.
  5. Letak kupnat 1/10 lingkar pinggang + 1 cm dari TM
  6. Kupnat miring ke arah garis panggul
  7. Ratakan bagian pinggang.
  8. Buat guntingan-guntingan kecil sekitar pinggang, untuk memberi bentuk yang bagus pada pinggang.
  9. Rapikan bagian sisi dan bawah rok
  10. Tambahan kampuh untuk sisi rok dan pinggang selebar 2 cm.
  11. Tambahan kelim pada bagian bawah rok 3-4 cm.
  12. Pindahkan garis-garis pola boneka, jahit pada blaco, tandai bagian kupnat.

 

Pola Bagian Belakang

Membuat Pola Bagian Belakang
Membuat Pola Rok Bagian Belakang:
  1. Letakkan garis TB blaco pada TB boneka jahit.
  2. Letakkan garis panggul blaco pada garis panggul boneka jahit.
  3. TM pinggang ke bawah ratakan, semat.
  4. Ratakan garis panggul ke samping pas garis pola, semat.
  5. Tarik tegak lurus bahan blaco garis panggul ke pinggang, ratakan semat.
  6. Selisih garis panggul dari pinggang di buat kupnat.
    • Letak kupnat 1/10 lingkar pinggang – 1 cm dari TB
    • Kupnat mengarah ke garis panggul
  7. Ratakan bagian pinggang.
  8. Buat guntingan-guntingan kecil pada garis pinggang untuk memberi bentuk yang bagus pada pinggang.
  9. Rapikan bagian sisi dan bawah rok
    • Tambahkan kampuh pada bagian sisi dan pinggang masingmasing 2 cm.
    • Tambahkan kelim 3-4 cm pada bagian bawah rok.
  10. Pindahkan/tandai garis-garis pola boneka jahit pada bahan blaco, dengan pensil lunak.
    • Posisi garis tengah muka dari blus/badan dan rok.
    • Posisi garis tengah belakang dari blus/badan, rok, dan kerah.
    • Posisi garis bahu.
    • Posisi kampuh sisi.
    • Semua lipatan, kelim, lipitan kupnat.
    • Posisi garis dada.
    • Posisi garis punggung.
    • Posisi leher.
    • Posisi garis pinggang
    • Posisi garis panggul
    • Pola bagian muka ditandai dengan satu titik.
    • Pola bagian belakang ditandai dengan dua titik

 

PENYESUAIAN POLA DRAPING PADA UKURAN MODEL


Penyesuaian pola draping pada ukuran model bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan/kekurangan ukuran pada pola, sehingga pakaian yang dibuat pas pada badan dan enak di pakai. Proses penyesuaian pola ini sama dengan kegiatan mengepas ketika membuat busana. Proses penyesuaian pola ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu:

  • menyiapkan ukuran,
  • menyesuaikan ukuran,
  • memberi kampuh,
  • memperbaiki garis-garis pola.

 

Menyiapkan Ukuran

Siapkan ukuran model dan ukuran boneka jahit, hitung selisihnya. Agar lebih praktis ukuran tersebut dibuat dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.

Contoh tabel ukuran

 

Menyesuaikan Ukuran

Ada 3 jenis ukuran yang menjadi patokan dalam penyesuaian ukuran, ukuran lingkar, ukuran lebar, ukuran panjang.

Ukuran Lingkar, dalam penyesuaian ukuran lingkar dibagi 4. Contoh:

Selisih ukuran lingkar badan –4.
-4 : 4 = -1
Pada garis dada dikurangi 1 cm untuk pola muka dan pola belakang.

Ukuran Lebar, dalam penyesuaian ukuran lebar dibagi 2. Contoh:

Selisih ukuran lebar punggung –2 cm.
-2 : 2 = -1
Pada garis pola lebar punggung dikurangi 1 cm.

Ukuran Panjang, dalam penyesuaian ukuran panjang tidak dibagi, tetapi langsung ditambahkan atau dikurangi. Contoh:

Selisih tinggi dada –2 cm.
Pada garis tinggi dada (kupnat) diturunkan 2 cm.

 

Memberi Kampuh dan Memperbaiki Garis-Garis Pola

Memberi kampuh dan memperbaiki garis-garis pola

Kampuh berfungsi sebagai persediaan bahan apabila ukuran bertambah/menjadi lebih besar. Di samping  itu juga sebagai kelebihan jahitan.

 

Memberi Kampuh

  • Kampuh sisi : 2 cm
  • Kampuh kerung lengan : 2 cm
  • Kampuh bahu : 2 cm
  • Kampuh kerung leher : 1 cm
  • Kelim : 3-4 cm

 

Memperbaiki Garis-Garis Pola

Garis-garis pola yang diperoleh dari boneka jahit diperbaiki/ diperjelas bentuk dan ukuran. Gunakan pensil lunak (2B) dan macam-macam penggaris pola (panggaris kerung lengan, kerung leher panggul dan penggaris siku). Bagian-bagian pola yang diperbaiki antara lain sebagai berikut:

  1. Pola Badan Atas
    • Kerung leher.
    • Kerung lengan.
    • Tengah muka dan garis pinggang berbentuk siku-siku/tegak lurus.
    • Kupnat.
    • Sisi dan bahu.
  2. Pola Badan Bawah
    • Garis pinggang dan TB tegak lurus.
    • Garis panggul.
    • Kupnat.
    • Kelim bawah
  3. Memberi Tanda Pola
    • Beri tanda arah serat kain pada pola sesuai arah serat kain.
    • Beri tanda pola bagian muka dengan satu titik besar.
    • Beri tanda pola bagian belakang dengan dua titik besar.
    • Beri tanda masing-masing pertemuan lipatan kupnat.
    • Beri tanda masing-masing pertemuan garis sisi pada muka dan pola belakang

Comments

Popular posts from this blog

PHB KD 3.6 Sulaman Aplikasi

  SULAM APLIKASI A.     PENGERTIAN SULAM APLIKASI Sulaman aplikasi merupakan salah satu sulaman dengan teknik lekapan  yaitu sulaman yang ragam hiasnya dibentuk dari bahan lain kemudian ditempelkan pada permukaan kain. Bahan tempelan untuk membentuk ragam hias dapat berupa kain, benang  kasar, pita atau tali dan payet.Lekapan ini bermacam-macam sesuai dengan bahan tempelan yang digunakan. Adapun jenis jenis sulaman aplikasi ini yaitu sulaman inkrustasi, sulaman melekatkan benang atau tali, melekatkan payet dan quilting. B.      RAGAM  SULAM APLIKASI. Ragam  sulaman aplikasi antara lian : 1.       Aplikasi Cina,dengan ciri tidak bercorak,  ragam hias dibentuk dari kain yang tidak bercorak  dari bahan polos yang digunting sesuai desain. 2.      Aplikasi Persia,ciri-cirinya  bercorak.Pada aplikasi persia kita tidak perlu mendesain ragam hiasnya karena kita hanya mengambil ragam hias yang sudah ada pada kain tersebut, kemudian disusun di atas permukaan kain dan ditempelkan dengan tusuk. C.

ALat-alat untuk menghias kain

Kegiatan belajar 1 meliputi pengenalan alat dan bahan yang diperlukan untuk menyulam.   a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran      Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang alat dan bahan untuk menyulam, peserta diklat mampu : 1).   menyebutkan minimal lima alat yang digunakan untukmenyulam 2).   menyebutkan kain yang sesuai untuk menyulam 3).   menyiapkan alat, benang dan kain untuk praktek membuat tusuk hias sulaman   b.    Uraian Materi 1.     Alat yang digunakan untuk menghias kain adalah: 1   7                                       Gambar 2.1 alat-alat menghias kain       Keterangan gambar : 1.       Rader 2.       gunting kecil 3.       Gunting besar 4.       Benang sulam 5.       Jarum tangan dengan berbagai ukuran 6.       Karbon jahit/ racing paper 7.       Bantal jarum dan jarum pentul 8.       Kapur jahit 9.       Pendedel 10.   

PHB KD 3.5 Sulaman Fantasi

Definisi Sulaman Fantasi Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan macam-macam tusuk hias dengan beraneka warna benang dan paling sedikit menggunakan 3 macam tusuk hias. Penerapan sulaman fantasi ini biasanya terdapat pada baju, topi, hijab, tas, lenan rumah tangga,dsb. Tusuk hias yang dapat digunakan dalam membuat sulaman fantasi antara lain: Tusuk jelujur Tusuk tikam jejak Tusuk tangkai Tusuk feston/tusuk selimut Tusuk rantai Tusuk flanel Tusuk tulang ikan Tusuk satin Tusuk panjang dan pendek Tusuk renda Tusuk simpul perancis Membuat Sulaman Fantasi Bermotif Bunga Lavender Alat dan Bahan -Gambar Desain -Pensil -Gunting benang -Benang sulam -Pemidangan -Jarum -Kain/produk yang akan disulam Sistematika Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Selanjutnya jiplak motif atau gambar desain diatas kain/produk yang sudah disiapkan 3. Setelah itu letakkan kain diatas pemidangan , posisi kain harus pas dan pastikan rata lalu kunci pemidangan