Skip to main content

Kepariwisataan KD 3.11 Mengevaluasi Publisitas Pariwisata

 

Pengertian Publisitas, Fungsi dan Tujuan Publisitas, serta Contoh Publisitas


A. Pengertian Publisitas

Ada beberapa hali yang mengungkapkan pemikirannya perihal definisi atau pengertian publisitas, diantaranya yaitu Lesly. Menurut Lesly (1992:6), Publisitas yaitu penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media.


Sementara itu berdasarkan Newsom, Truk, Kruckeberg (2004:215). Publisitas yaitu berta-berita mengenai seseorang, produk atau pelayanan tertentu yang muncul pada suatu ruang atau waktu yang media sediakan dalam bentuk berita, feature, kontek editorial ataupun agenda dalam dunia broadcast.

Selain berdasarkan para hebat diatas, Philip Kotler juga menunjukkan pendapatnya mengenai pengertian publisitas yang ia kutip dari dafinisi yang diberikan oleh American Marketing Assosiation yang artinya “Publisitas yaitu dorongan yang sifatnya tidak perorangan terhadap seruan akan suatu produk, jasa ataupun satuan perjuangan dengan cara memuat berita-berita yang sifatnya komersil di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara sempurna melalui radio, televisi, atau bioskop dan semuanya ini sama sekali tidak dibayar oleh sponsor”.


B. Fungsi dan Tujuan Publisitas

Dalam kaitannya dengan bisnis, tujuan publisitas (Publicity) yaitu untuk merangsang seruan dari suatu produk secara non personal yang bersifat komersial mengenai produk tersebut di media elektronik dan media cetak, ataupun hasil wawancara yang yang ditampilkan dalam media tersebut. Cara tersebut sangat baik untuk memperkenalkan perusahaan ataupun produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sebab publisitas bisa mencapai pembeli yang potensial yang tidak bisa dicapai dengan personal selling dan advertensi. Dengan penyajian info tersebut, perusahaan dan produknya bisa menjadi perhatian umum.


C. Sifat Publisitas

Publisitas mempunyai sifat antara lain sebagai berikut:

1)      Tingkat kebenaran atau kepercayaan yang tinggi, pemberitaan publisitas dianggap oleh publik sebagai suatu yang benar dan bisa lebih dipercaya, tidak bersifat memihak.

2)      Penggambaran produk. Seperti advertensi, maka publisitas juga mempunyai kemampuan untuk sanggup menggambarkan produk perusahaan dalam bentuk dongeng yang jelas.

3)      Tidak disadari adanya maksud promosi yang sebenarnya. Pesan yang disampaikan kepada para konsumen melalui publisitas ialah dalam bentuk info dan bukannya sebagai pesan komunikasi untuk maksud penjualan.

4)      Dramatization, yakni bahwa publisitas bisa menggambarkan keadaan produk perusahaan dengan jelas, contohnya dalam film, slide dan bisa didramatisir dalam bentuk dongeng yang sedemikian rupa hingga produk bisa digambarkan dengan jelas.

5)      Off-guard, yakni bahwa publisitas ialah info dalam surat kabar yang dibaca oleh setiap orang, sehingga mau tidak mau info mengenai perusahaan (atau apapun itu) juga terbaca. Dalam hal ini bahwa publisitas bisa hingga ke konsumen meskipun seakan-akan konsumen mempunyai penjaga, bila dianggap publisitas tersebut lolos dari penjaganya.


Ada beberapa hali yang mengungkapkan pemikirannya perihal definisi atau pengertian publisi Pengertian Publisitas, Fungsi dan Tujuan Publisitas, serta Contoh Publisitas

D. Keuntungan dan Kekurangan Publisitas

Keuntungan dari promosi secara umum ialah untuk mempengaruhi tingkat penjualan, sehingga keuntungan yang diperlukan oleh perusahaan bisa meningkat, sementara keuntungan promosi secara khusus ialah alat informasi dalam memperkenalkan produk perusahaan. Lebih jelasnya keuntungan promosi antara lain sebagai berikut:

1)      Membentuk product motives dan patronage motives.

2)      Dapat meningkatkan omzet penjualan produk.

3)      Meningkatkan keuntungan atau keuntungan perusahaan.

4)      Meningkatkan barang-barang perusahaan menjadi terkenal.


Keuntungan Publisitas:

1)      Publisitas bisa menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan.

2)      Publisitas mempunyai dapat dipercaya lebih tinggi dimata khalayak media. Khalayak cenderung lebih mempercayai informasi publisitas yang dikemas dalam sajian berita.

3)      Info atau info tersebut merupakan fakta dan tidak rekayasa.

4)      Publisitas bisa ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar ataupun pada posisi lain yang mencolok.

5)      Penulisan info dilakukan oleh media buka oleh perusahaan.

6)      Lebih bisa dipercaya, bila sebuah surat kabar ataupun majalah mempublis sebuah dongeng sebagai berita, pembaca akan menggangap bahwa dongeng tersebut merupakan info dan info biasanya lebih dipercaya daripada iklan.

7)      Info yang disajikan tidak berisi pesan-pesan menjual.

8)      Publisitas jauh lebih murah sebab dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya atau tidak membayar.

9)      Publisitas memungkinkan dongeng lebih detail perihal produk atau organisasi.


Kekurangan Publisitas:

1)      Perusahaan tidak bisa mengontrol media.

2)      Perusahaan tidak bisa mengontrol jenis informasi yang dibentuk oleh media, sehingga bila informasinya menjelekan perusahaan akan sangat merugikan.

3)      Non personal communication, yakni publisitas bersifat satu arah, dimana khalayak hanya bisa membaca atau melihat info tersebut tanpa adanya obrolan interaksi langsung.


E. Contoh Publisitas

Contoh sederhana dari publisitas yaitu contohnya sebut saja produk otomotif “SUZUKI” menciptakan turnamen sepak bola antar negara ASEAN (AFF), kemudian turnamen tersebut diliput oleh banyak sekali media menyerupai TV dan surat kabar. Sehingga produk otomotif “SUZUKI” secara tidak sadar “terpromosikan” oleh media-media yang meliput turnamen tersebut.


Contoh lainnya menyerupai contohnya ada seorang artis luar negeri yang liburan di Bali, kemudian artis tersebut menceritakan pengalaman liburannya di Bali pada infotainment. Sehingga secara tidak sadar wisata Bali akan terpublikasikan kepada khalayak luas.


Sebenarnya menciptakan teladan menyerupai ini dan dimuat dalam situs ini juga merupakan teladan publisitas bagi perusahaan otomotif SUZUKI dan pariwisata Bali.

Comments

Popular posts from this blog

PHB KD 3.6 Sulaman Aplikasi

  SULAM APLIKASI A.     PENGERTIAN SULAM APLIKASI Sulaman aplikasi merupakan salah satu sulaman dengan teknik lekapan  yaitu sulaman yang ragam hiasnya dibentuk dari bahan lain kemudian ditempelkan pada permukaan kain. Bahan tempelan untuk membentuk ragam hias dapat berupa kain, benang  kasar, pita atau tali dan payet.Lekapan ini bermacam-macam sesuai dengan bahan tempelan yang digunakan. Adapun jenis jenis sulaman aplikasi ini yaitu sulaman inkrustasi, sulaman melekatkan benang atau tali, melekatkan payet dan quilting. B.      RAGAM  SULAM APLIKASI. Ragam  sulaman aplikasi antara lian : 1.       Aplikasi Cina,dengan ciri tidak bercorak,  ragam hias dibentuk dari kain yang tidak bercorak  dari bahan polos yang digunting sesuai desain. 2.      Aplikasi Persia,ciri-cirinya  bercorak.Pada aplikasi persia kita tidak perlu mendesain ragam hiasnya karena kita hanya mengambil ragam hias yang sudah ada pada kain tersebut, kemudian disusun di atas permukaan kain dan ditempelkan dengan tusuk. C.

ALat-alat untuk menghias kain

Kegiatan belajar 1 meliputi pengenalan alat dan bahan yang diperlukan untuk menyulam.   a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran      Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang alat dan bahan untuk menyulam, peserta diklat mampu : 1).   menyebutkan minimal lima alat yang digunakan untukmenyulam 2).   menyebutkan kain yang sesuai untuk menyulam 3).   menyiapkan alat, benang dan kain untuk praktek membuat tusuk hias sulaman   b.    Uraian Materi 1.     Alat yang digunakan untuk menghias kain adalah: 1   7                                       Gambar 2.1 alat-alat menghias kain       Keterangan gambar : 1.       Rader 2.       gunting kecil 3.       Gunting besar 4.       Benang sulam 5.       Jarum tangan dengan berbagai ukuran 6.       Karbon jahit/ racing paper 7.       Bantal jarum dan jarum pentul 8.       Kapur jahit 9.       Pendedel 10.   

Pola Daster Model Sederhana

  Daster jadi salah satu pakaian favorit kaum hawa. Pola daster dengan potongan longgar di bagian pinggang hingga lutut membuat kaum wanita nyaman mengenakannya untuk beraktivitas di rumah. Motif dan warna daster yang semakin bervariasi juga membuat model pakaian yang satu ini digemari. Asal Muasal Daster Sebelum Buat Pola Daster Bersumber dari  Wimuseum.org ,  duster  yang kita kenal sebagai daster merupakan jubah mantel panjang yang dibuat dari material yang ringan dengan potongan yang longgar. Di Amerika Barat pada abad ke-19, daster tidak dikenakan oleh kaum wanita di rumah.  Duster  ternyata justru dikenakan oleh para koboi untuk melindungi diri mereka dari debu-debu jalanan. Duster  menjadi pilihan para koboi untuk dikenakan sehari-hari mengingat mobil yang mereka kendarai umumnya mempunyai atap yang terbuka. Selain model atap yang terbuka, kala itu mobil belum dilengkapi dengan kaca depan dan juga jendela-jendela. Kondisi inilah yang menyebabkan para koboi membutuhkan pa